Pringsewu Lampung — Koalisi wartawan rangking indonesia (KW-RI) dari berbagai media di Kabupaten Pringsewu mengajukan pertanyaan terkait pemilihan rekanan untuk proyek normalisasi Sungai Way Oyot yang berlokasi di Kecamatan Sukoharjo. Proyek ini menjadi sorotan utama setelah beberapa pertanyaan muncul mengenai transparansi dan kelayakan pemenang lelang proyek tersebut.
Menurut keterangan yang dihimpun oleh wartawa dari koalisi wartawan, proses pemilihan rekanan proyek normalisasi Sungai Way Oyot di Kecamatan Sukoharjo dilakukan dengan menggunakan mekanisme lelang terbuka. Namun demikian, beberapa pihak mempertanyakan proses tersebut karena adanya dugaan tidak adanya kompetisi yang sehat dan transparan dalam proses lelang tersebut.
“Kami sebagai koalisi wartawan merasa perlu untuk menggali lebih dalam terkait siapa rekanan yang mendapatkan proyek normalisasi Sungai Way Oyot ini. Transparansi dalam pemilihan rekanan sangat penting untuk memastikan bahwa proyek ini dilaksanakan dengan benar dan untuk kepentingan masyarakat,” ujar salah satu anggota koalisi wartawan yang enggan disebutkan namanya.
Lebih lanjut,ketua Koalisi Wartawan Rangking Indonesia Soehendra Gunawan juga mencatat bahwa normalisasi Sungai Way Oyot di Kecamatan Sukoharjo merupakan proyek strategis yang memiliki dampak langsung terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, proses pemilihan rekanan yang adil dan transparan menjadi krusial dalam memastikan keberhasilan dan keberlanjutan proyek ini.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait, terkait pertanyaan yang diajukan oleh koalisi wartawan tersebut. Koalisi wartawan berharap agar pihak terkait dapat memberikan penjelasan yang memadai guna menjawab kekhawatiran dan pertanyaan yang muncul dari masyarakat terkait proses pemilihan rekanan proyek normalisasi Sungai Way Oyot di Kecamatan Sukoharjo.
Koalisi wartawan pun berkomitmen untuk terus mengikuti perkembangan terkait proyek normalisasi Sungai Way Oyot ini serta memastikan bahwa informasi yang diberikan kepada masyarakat selalu aktual dan akurat.
Informasi yang didapat normalisasi way oyot menelan anggaran Rp.500 juta namun informasi itu bukan dari papan informasi (papan peoyek red). Dilokasi pembangunan normalisasi sungai way oyot tidak ditemukan itu.(Tim)